Merawat, Melangkah: Berbelanja dengan Sadar

0 comments

 

 

Kebiasaan untuk membeli barang baru sering kali melekat dengan momen ketika menyambut hari raya, ulang tahun, dan momen penting lainnya. Ada pula yang merasa perlu mengapresiasi diri dengan membeli barang yang disukai ketika berhasil mencapai target atau ketika sedang dilanda kesedihan yang mendalam.

Pada tahun 2014, sebuah penelitian menunjukkan bahwa kecanduan berbelanja berkaitan erat dengan depresi. Dalam kasus ini, kecanduan berbelanja berasal dari kebutuhan neurologis dan emosional dimana kadar serotonin dan dopamin meningkat dan menimbulkan perasaan bahagia setelah membeli barang baru. Selain perasaan bahagia, rasa percaya diri ikut meningkat apalagi jika barang tersebut dibeli dengan harga yang tidak murah. Tanpa disadari, kepercayaan diri pun mulai dikendalikan oleh barang apa yang digunakan. Lalu, apa jadinya jika barang yang diinginkan tidak lagi didapat dengan mudah?

Tidak ada yang salah dengan membeli barang baru apalagi jika kita memerlukan barang tersebut. Lain halnya dengan hanya mengikuti keinginan sesaat, tidak pernah tahu kapan cukup adalah cukup; selalu ada keinginan lebih dan lebih. Berbagai macam godaan untuk membeli barang baru mulai kita temui di mana-mana. Iklan menggiring konsumen dalam menentukan pilihan dan kebiasaan membeli. Kemajuan teknologi membuat konsumen semakin mudah untuk mengeluarkan uang di berbagai situs belanja online.

Kadang, kita baru sadar apakah barang tersebut diperlukan atau tidak setelah barang tersebut sudah sampai di rumah. Ternyata masih ada barang lama yang bisa digunakan tapi barang baru tersebut kita beli karena tergiur oleh diskon yang ditawarkan dan pada akhirnya uang yang dibelanjakan sudah melebihi limit. Hari demi hari barang-barang tersebut semakin menumpuk di sudut ruangan. Barang yang pada awalnya dibeli dengan alasan akan menciptakan rasa bahagia ternyata menghadirkan perasaan resah di akhir. 

Menjadi sadar ‘being mindful’ dalam berbelanja adalah cara untuk bisa mengendalikan diri dari perilaku membeli secara berlebihan. Ketika kita membeli dengan sadar artinya kita melakukan pembelian secara rasional dan memiliki kontrol terhadap pengeluaran kita. Melatih kesadaran dalam berbelanja ‘mindful shopping’, dapat dimulai dengan menjalani setiap momen dengan kesadaran. Benar-benar hadir di saat ini, sepenuh perhatian tahu benar apa yang terjadi di dalam batin dan pikiran, serta mampu menanggapinya dengan terkendali. Berikut tiga langkah yang bisa #temanmelangkah lakukan untuk memulai berbelanja dengan sadar:

1. Menyadari Kebutuhan Fisik dan Emosional dalam Diri.

Apakah kamu sedang senang? Lelah? Marah? Kesepian? Atau hanya ingin menghabiskan waktu? Dengan menyadari kebutuhan fisik dan emosional dalam diri, kamu bisa mulai mencatat hal-hal dalam hidup yang bisa atau pernah membuat kamu bahagia dan gunakan cara-cara tersebut sebagai terapi apresiasi atau penghiburan diri. Misalnya, baca novel, olahraga, ngobrol, hangout sama teman.

2. Buat Prioritas Barang yang akan Dibeli

Tentukan prioritas barang apa saja yang harus segera dibeli, akan berbelanja di mana, dan berapa lama waktu yang dibutuhkan. Jika kamu berbelanja online, tentukan situs mana yang akan dikunjungi dan atau kata kunci apa yang akan digunakan. Hal ini akan berguna sebagai petunjuk digital kamu. Perencanaan ini akan membantu kamu dalam menghemat waktu dan uang yang akan kamu belanjakan. 

3. Kembali Berpikir dan Bertanya

Setelah kamu menemukan barang yang dicari, duduklah di tempat yang tenang dan jauh dari gadget yang kamu gunakan untuk berbelanja. Luangkan waktu sejenak untuk kembali berpikir dan bertanya pada diri sendiri. Apakah saya benar-benar memerlukan ini? Bagaimana jika saya menunggu? Seberapa sering saya akan menggunakan ini? Apakah kualitasnya sebanding dengan harganya? Di mana saya akan meletakkan barang ini? Momen ini merupakan jeda yang penuh perhatian, yang memberimu pilihan untuk membeli atau tidak membeli dan membantu kamu menjadi lebih sadar bahwa kamu memiliki pilihan.

Melatih kesadaran dalam berbelanja akan menyadarkan kita bahwa berbelanja bukan hanya sekedar aktivitas membeli-menggunakan-membuang. Ada banyak pengalaman yang berharga yang tidak membutuhkan pengeluaran biaya namun tak ternilai harganya. Momen selama #DiRumahAja telah menyadarkan kita bahwa banyak hal yang bisa disyukuri dari apa yang sudah kita miliki hari ini.

 

 

Catatan Kaki:

2019. Compulsive Spending / Shopping. https://www.goodtherapy.org/learn-about-therapy/issues/compulsive-shopping

Halim, Dragono. 2018. Kesadaran Yang Membebaskan. https://greatmind.id/article/kesadaran-yang-membebaskan.

Leave a comment

All blog comments are checked prior to publishing
You have successfully subscribed!
This email has been registered